Analisis Peramalan Volume Penjualan Produk Kecap ”Cemara” di CV.Cemara Food

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat dominan dalam pembangunan Nasional, dikarenakan mayoritas penduduk di Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian juga memegang kendali dari berbagai sektor lain, khususnya industri. Agroindustri merupakan industri yang mengelolah bahan baku hasil pertanian menjadi barang yang mempunyai nilai tambah yang dapat di konsumsi oleh masyarakat. Agroindustri kecap merupakan peluang usaha yang terdapat di Kabupaten Blitar, dikarenakan hasil produksi gula Jawa yang melimpah. Salah satu Agroindustri kecap yang berada di daerah Blitar ini yaitu perusahaan CV. Cemara Food merupakan perusahaan penghasil kecap bermerk “Kecap Cemara”. Penjualan kecap di CV. Cemara Food mengalami fluktuatif. Penjualan yang fluktuatif pada CV. Cemara Food akan dapat diatasi dengan adanya peramalan penjualan untuk mencegah terjadinya kelebihan stok produk atau kekurangan produk yang tidak terduga jumlahnya. Persaingan produk lain dapat diatasi dengan menjaga kualitas kecap dan pemilihan bahan baku yang berkualitas, salah satu upaya untuk menjaga kualitas adalah meminimalkan penyimpanan produk di gudang untuk meminimalkan penyimpanan produk digudang dilakukan peramalan penjualan sehingga perusahaan bisa mengetahui harus berapa banyak memproduksi ,karena penyimpanan digudang mampu mengurangi kualitas dari kecap dan memperpendek jangka waktu konsumsi kecap. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dianalisis dengan peramalan untuk mengetahui jumlah penjualan kecap dimasa mendatang . Peramalan penjualan tersebut bertujuan agar dalam setiap proses produksi tidak mengalami kelebihan produk dan semua dapat terjual habis. Oleh karena itu penelitian ini mempunyai tujuan yaitu mendeskripsikan penjualan produk kecap cemara di CV. Cemara Food; dan menganalisis peramalan penjualan kecap cemara di CV.Cemara Food selama 24 bulan di tahun 2016-2017. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan informasi tambahan dan menunjang dalam penelitian serta digunakan untuk menjelaskan hasil analisis kuantitatif kedalam uraian. Sedangkan untuk metode analisisnya menggunakan metode time series dengan menggunakan ARIMA (Autoregressive Integreted Moving Average) untuk meramalkan penjualan produk kecap cemara selama 24 bulan tahun 2016 - 2017 di CV. Cemara Food Blitar menggunakan aplikasi soft ware Minitab 16. Hasil penelitian produk kecap di CV. Cemara Food untuk produk kecap cemara 850 ml selama 24 bulan memiliki pola siklik yang mengandung unsur trend. Peramalan penjualan produk kecap cemara selama tahun 2016-2017 model yang paling akurat adalah ARIMA (1,1,2) dengan nilai MSE sebesar 18072. Hasil peramalan yang didapat menunjukkan bahwa pada periode 2016 penjualan kecap sebesar 26.411 botol, jika dibandigkan tahun 2015 sebanyak 26.311 botol maka panjualan dikatakan meningkat dan pada penjualan kecap cemara 850 ml tahun 2017 sebesar 27.099 botol jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2015 sebanyak 26.311 botol juga mengalami peningkatan hal ini menunjukkan bahwa perusahaan CV. Cemara Food memiliki siklus produk diposisi growth karena penjualan diprediksi semakin meningkat, dan pada penjualan tertinggi mencapai 2398 botol diprediksi penjulan pada bulan agustus tahun 2016, sedangkan pada tahun 2017 penjualan tertinggi juga pada bulan Agustus dengan jumlah 2441 botol. Saran bagi perusahaan, yang dapat dipertimbangkan yaitu dengan membuat perencanaan yang lebih teliti untuk jumlah produk yang harus diproduksi dikarenakan dua tahun kedepan penjualan memiliki pola fluktuatif. Sehingga dengan begitu kelebihan produk yang terjadi dapat dikurangi, sehingga di tahun-tahun selanjutnya tidak mengalami kelebihan produk dan diharapkan semuanya akan dapat terjual